Indonesia menyimpan segudang makanan tradisional yang tak pernah kehilangan penggemar. Banyak pembuat camilan jadul memilih kelapa, terutama kelapa parut, sebagai bahan andalan. Teksturnya yang lembut dan aromanya yang khas membuat jajanan tradisional berbahan kelapa tetap dicintai hingga sekarang.
Di tengah gempuran makanan modern, masyarakat tetap menyukai jajanan lawas ini karena rasanya yang otentik dan penuh kenangan masa kecil terutama bagi generasi 80–90an.
Mengapa Para Pembuat Jajanan Jadul Sering Menggunakan Kelapa?
Para pengolah jajanan memilih kelapa karena kelapa sangat serbaguna. Mereka bisa memanfaatkan semua bagiannya—daging, santan, air, hingga ampas.
Kelapa parut sering menjadi pilihan utama karena:
-
Memberikan rasa gurih alami tanpa tambahan bumbu buatan.
-
Menambah tekstur lembut pada taburan atau adonan.
-
Menghasilkan aroma wangi yang memperkaya rasa jajanan.
-
Mudah dipadukan dengan bahan lokal seperti gula merah, tepung beras, atau pisang.
🔗 Ingin tahu lebih dalam kenapa kelapa parut bisa bikin jajanan tradisional terasa istimewa? Baca artikel Rahasia Lezatnya Jajanan dari Kelapa Parut Tradisional.
Jenis-Jenis Jajanan Jadul Berbahan Kelapa
Berikut beberapa jajanan tradisional yang menggunakan kelapa dan masih bertahan di pasar hingga kini:
- Klepon
Pembuat jajanan ini membuat bola-bola hijau dari tepung ketan, mengisi bagian dalamnya dengan gula merah cair, lalu melapisinya dengan kelapa parut. Sensasi gula merah yang meledak di mulut membuat banyak orang ketagihan. - Putri Mandi
Pembuatnya menyajikan jajanan ini mirip klepon, tapi dengan kuah santan gurih dan warna-warni menarik. - Wingko Babat
Para pembuat wingko khas Semarang mencampur kelapa parut, tepung ketan, dan gula, lalu memanggangnya hingga legit dan manis. - Kue Putu
Mereka mengisi adonan tepung beras dengan gula merah, lalu mengukusnya dalam bambu dan menaburkan kelapa parut di atasnya. - Getuk Lindri
Mereka menghaluskan singkong, mewarnainya, lalu mencetaknya dan menaburkan kelapa parut sebelum menyajikannya. - Wajik Kletik
Pembuatnya memasak ketan dengan santan dan gula merah, lalu membungkusnya dalam daun pisang untuk aroma khas. - Ongol-Ongol
Para pembuat kue ini menggunakan tepung sagu, memberi rasa manis legit, lalu menggulingkannya dalam kelapa parut.
Ubah Jajanan Jadul Jadi Peluang Bisnis
Kini banyak pelaku UMKM dan anak muda yang memanfaatkan jajanan tradisional ini sebagai peluang usaha. Mereka melihat peluang karena:
-
Pasar jajanan jadul menjangkau semua usia.
-
Bahan bakunya mudah didapat dan murah.
-
Mereka bisa menaikkan nilai jual dengan kemasan yang modern.
-
Mereka bisa menjualnya secara online atau lewat bazar lokal.
Kamu bisa memulai bisnis ini dengan menjual satu jenis jajanan terlebih dahulu, lalu menambah variasi seiring waktu. Gunakan kemasan ramah lingkungan dan desain vintage agar produkmu tampak otentik dan menarik perhatian pembeli.
🛠️ Untuk produksi yang lebih cepat dan efisien, kamu bisa menggunakan mesin pemarut kelapa agar hasil parutan lebih halus dan higienis.
Tips agar Jajanan Tradisionalmu Laris
Agar usahamu sukses, terapkan beberapa tips berikut:
-
Gunakan kelapa parut segar agar rasa tetap gurih dan alami.
-
Hindari pengawet buatan karena konsumen kini lebih suka produk sehat.
-
Manfaatkan media sosial untuk mempromosikan cerita nostalgia di balik jajananmu.
-
Gunakan kemasan menarik seperti daun pisang, kotak kertas, atau anyaman bambu mini.
Kesimpulan
Jajanan jadul berbahan kelapa bukan sekadar camilan, tapi warisan kuliner yang membawa kenangan indah. Pembuatnya berhasil mempertahankan rasa khas dari klepon, putu, hingga wingko babat yang terus relevan di masa kini.
Kalau kamu ingin menghadirkan kenangan masa lalu dan menghasilkan keuntungan, kamu bisa mengolah jajanan ini menjadi peluang bisnis. Cukup bermodalkan bahan sederhana, kemasan kreatif, dan strategi pemasaran digital, kamu bisa menghadirkan kembali camilan legendaris dalam kemasan yang disukai generasi sekarang.
